Asal Mula Air Laut Asin

 Asal Mula Air Laut Asin




   Al-kisah pada zaman dahulu kala, air laut tak seasin sekarang. Air laut waktu itu memiliki kandungan garam yang rendah dan masih layak untuk di konsumsi. Lalu, kenapa air laut sekarang asin? Ada kisah yang menceritakan kenapa air laut menjadi asin. Konon dahulu kala, hiduplah kaka beradik yang menghuni sebuah desa. Sang adik adalah seorang yang baik, ramah, dan sangat sabar. Sang kakak memiliki sifat sebaliknya. Dia sangat rakus, serakah, tamak, dan mau menang sendiri.

   Higga pada suatu hari ketika si adik baru saja pulang dari pasar menjual kayu bakar, dia berniat untuk membeli makanan. Kayu bakar yang dia dapat hari ini sangat sedikit, sehingga uang yang dia dapat hanya cukup makan sekali saja. Saat si adik berjalan pulang dengan membawa makanan yang baru dibelinya, tiba-tiba ada seorang pengemis yang menghadangya. “Nak..”. Kata pengemis itu. Tanpa pikir panjang, si adik langsung saja memberi makanan yang baru saja dia beli. Padahal dia sendiri seharian belum makan apapun. Tapi rasa kasih sayangnya pada sesama membuat dirinya ikhlas dalam membantu.

   “Lah kamu nanti makan apa nak? Apakah kamu sendiri sudah makan?”. Tanya pengemis itu. “Nenek tak usah memikirkan hal itu, saya tadi sudah makan nek. Perut msaih kenyang”. Kata si adik dengan senyum ramah. Dia berbohong untuk menenangkan hati si nenek pengemis. “Kau adalah orang yang baik nak. Kau merelakan milikmu untuk orang lain, padahal kamu sendiri juga membutuhkannya. Maka, aku akan memberikan karung ajaib ini sebagai gantinya”. Kata nenek pengemis itu sambil menyodorkan sebuah karung usang.

   “Ini buat apa nek? Kenapa nenek memberikanya pada saya?”. Tanya si adik penasaran.

 “Ini adalah karung ajaib, karung ini dapat mengabulkan apapun permintaan mu. Tentu saja atas seizin yang maha kuasa. Bacalah mantra sebelum meminta, dan ucapkan mantra penutup ketika kau rasa apa yang kau minta sudah cukup. Tapi ingat, jangan bersikap tamak dan serakah. Karena akan membuat mu celaka. Gunakan untuk membantu sesama yang membutuhkan”. Kata nene pengemis itu.

   Lalu si adik pun membaca mantra lalu meminta makanan. Sungguh ajaib...!!! Tiba-tiba karung itu mengeluarkan banyak makanan-makanan lezat. ketika di rasa cukup, si adik membaca mantra penutup dan karung ajaib itu berhenti mengeluarkan makanan. Berkat karung ajaib itu, si adik kini hidup berkecukupan. Bahkan dalam waktu singkat dia dapat membangun rumah yang sangat megah. Bahkan kini dia lebih kaya melebihi kakaknya.

  Ternyata kakaknya yang serakah menjadi iri akan keberhasilan adiknya. Dia merasa tersaingi dan secara diam-diam mencari tahu apa yang dapat membuat adiknya kaya dengan cepat. Hingga pada suatu hari, dia mengintip adiknya yang tengah memintara uang emas untuk di sedekahkan pada kafir miskin. Tapi sebelum dia melihat semua yang dilakukan adiknya hingga usai. Keburu ada orang yang melihat dan menegurnya sehingga dia lari ke rumahnya.

   Hingga pada suatu malam, di lakukanlah rencana jahat sang kakak. Ketika adiknya tengah tertidur lelap, dia mencuri karung ajaib milik si adik. Lalu dia membawanya lari dan menaiki sebuah perahu miliknya bertujuan untuk pergi sejauh mungkin ke negeri sebrang. Dia berniat akan memulai hidup baru disana dan menjadi orang terkaya yang tak tertandingi. Perjalanan menyeberangi laut membutuhkan waktu yang cukup panjang, dia telah menyiapkan banyak bekal makanan di dalam perahunya sebagai persiapan.

   Lalu dia pun membaca mantra seperti yang dia dengar waktu mengintip adiknya, dan dia meminta karung ajaib untuk mengeluarkan garam. Sebagaimana keajaiban terjadi, karung itu mengeluarkan garam seperti yang di minta. “Nah, aku rasa garam ini sudah cukup. Wahai karung ajaib, sekaran berhenti mengeluarkan garam”. Perintah si kakak. Tapi ternyata karung itu tetap mengeluarkan garam. Semakin lama semakin banyak hampir memenuhi perahu. “Hai karung bodoh, ku bilang berhenti. Berhenti mengeluarkan garam. Kau ingin membuat perahu ini tenggelam?”. Teriak sang kakak panik.

   Tapi karung itu tetap tak mau berhenti. Karena si kakak tak tahu mantra penutupnya. Sewaktu dia mengintip dulu, dia tidak melihat apa yang di lakukan adiknya hingga usai. Akhirnya, si kakak yang serakah itu tenggelam bersama kapalnya. Garam yang terus keluar tanpa henti telah membuat kapalnya kelebihan muatan dan akhirnya karam ke dasar laut. Konon katanya, karung ajaib itu terus mengeluarkan garam tanpa henti. Hingga hal tersebut membuat air laut menjadi asin dan memiliki kadar garam yang tinggi. Air laut sekarang menjadi tak lagi bisa di minum. Seolah menjadi peringatan dan gambaran orang-orang yang tamak dan serakah. Ketika kau dahaga dan meminum air laut. Maka air laut itu hanya akan menambah rasa dahaga mu. Ibarat orang serakah yang selalu merasa kurang dengan apa yang di miliki.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Upacara Adat Nginjek Tanah

Sejarah Gambang Kromong dan Nilai Luhur Yang Terdapat Di Dalamnya

Legenda Telaga Warna