Sejarah Gambang Kromong dan Nilai Luhur Yang Terdapat Di Dalamnya
MENGENAL MUSIK GAMBANG KROMONG
Gambang Kromong merupakan musik yang diambil dari nama alat musik gambang dan kromong. Gambang Kromong merupakan musik pencampuran antara musik Indonesia dan Tiongkok. Alat musik khas Indonesia terdapat pada gambang kromong, yaitu gendang, kempul, gong, kecrek, dan ningnong. Sementara itu, alat musik Tiongkok, yaitu tehyan, kongahyan, dan sukong.
Pada mulanya, Gambang Kromong
merupakan kesenian yang hanya dimainkan oleh orang Tioghoa. Lambat laun musik
Gambang Kromong pun diserap oleh masyarakat Betawi dan disesuaikan dengan
kondisi musik Nusantara. Kini, kesenian Gambang Kromong menjadi salah satu
kesenian khas masyarakat Betawi.
Musik Gambang Kromong
dimainkan oleh sekolompok orang. Oleh karena itu, musik Gambang Kromong disebut
dengan orkes. Instrumen Gambang Kromong dimainkan oleh lima hingga delapan
orang. Penyanyi Gambang Kromong, yaitu laki-laki dan perempuan. Mereka akan
saling bersahutan saat bernyanyi. Pada umumnya, lagu yang dibawakan bertema
humor, gembira, atau sindiran.
Pemain Gambang Kromong mengenakan pakaian khas Betawi, yaitu baju lengan panjang dengan kerah berdiri, celana panjang, dan kopiah. Selain itu, pemain musik Gambang Kromong juga mengalungkan sarung di lehernya, penyanyi perempuannya mengenakan kebaya khas Betawi.
Nilai luhur yang terdapat pada kesenian Gambang Kromong antara lain sebagai berikut.
1. Akulturasi
Gambang kromong merupakan perpanduan
musik Tioghoa dan Betawi. Sikap masyarakat yang mau menerima kebudayaan asing
dan disatukan dengan budaya setempat dapat menghasilkan kesenian baru yang
harmonis.
2. Kerja sama
Para pemain Gambang Kromong harus saling bekerja sama dalam menciptakan nada dan suara yang harmonis. Jika para pemain tidak bekerja sama, nada yang dihasilkanakan sumbang. Kerja sama juga membuat pertunjukan tidak mengalami hambatan
3.
Kekeluargaan
Musik Gambang Kromong merupakan gabungan dari dua
unsur budaya yang berbeda.Akan tetapi, perbedaan itu dapat menyatukan dua
budaya. Oleh karena itu,Gambang Kromong mengajarkan bahwa perbedaan tidak
menjadi halangan untuk membentuk rasa kekeluargaan.
Komentar
Posting Komentar